Pakar Sebut New Normal Bukan Berarti Masyarakat Merdeka dari Covid-19

Rencana pemerintah menerapkan new normal tengah jadi buah bibir publik. Hal ini lantaran masyarakat diharuskan hidup berdampingan bersama virus corona (Covid-19) yang tidak diketahui kapan akan berakhir.

Ahli kesehatan masyarakat Hermawan Saputra menilai jika wacana new normal jangan dibuat seolah-olah akan kembali sebagaimana normal pada sebelum Covid-19.

"Seharusnya juga kontrol itu adanya di hulunya bukan di hilirnya. Hulunya itu masyarakat, jadi jangan sampai the new normal itu dipahami sebagai kembali kepada normal yang seperti semula sebagaimana belum ada Covid-19," tuturnya saat dihubungi merdeka.com, Senin (2/6).

Sebagai Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dia melihat kondisi menuju new normal saat ini, seperti telah menempatkan posisi yang memprihatinkan untuk sektor tenaga medis.

"Karena sektor kesehatan menjadi semacam sandaran akhir. Padahal sektor kesehatan ini adalah orang-orang profesional yang juga memiliki keterbatasan daya tahan dan bisa kelelahan juga," tuturnya.

Oleh karena itu, dia meminta kepada seluruh pemangku kepentingan, elemen masyarakat untuk secara kolektif menegaskan bahwa wacana new normal ini jangan seolah-olah bebas beraktivitas dan merdeka dari Covid-19.